Minggu, 03 November 2013

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

BEBERAPA FLORA DI JAWA BARAT

 SUKABUM  
Guttapercha (Palaquium gutta (Hook.f) Baill.)
Nama lain:  Balam merah, getah merah, getah sambun
Famili: Sapotaceae
Sinonim: Palaquium acuminatum  Burk, P. oblongifolium  Burk

Deskripsi:
Merupakan tanaman medium sampai besar dengan ketinggian mencapai 45 m, dan diameternya 60 cm, dengan akar papan yang kecil. Ranting umumnya sangat kecil, berbulu. Daun berselang, menyatu pada bagian ranting yang kosong. Penumpu umumnya mencapai panjang 3 mm, menjuntai ke bawah, dengan tangkai daun  1-6 cm panjangnya, bulat telur, atau jorong,.  Perbungaan, muncul dari ketiak daun dengan 2-10 bunga, bersifat biseksual, dengan tangkai bunga 2-12 mm panjangnya, sepal 2-7, dan daun mahkota seperti tabung dengan panjang 9 mm, 5-6 cuping, berwarna kekuningan atau kehijauan. Benang sari 10-36 terletak di dalam leher  daun mahkota.  Pistil 1, dengan bakal buah bersel 5-10, dan memiliki tangkai putik yang panjang. Buah bulat, atau jorong, atau bulat telur dnegan panjang 2-3,5 cm, umumnya berbulu dan hijau.    

Ekologi:
Tanaman ini banyak ditemukan terpencar pada dataran rendah, walaupun terkadang ditemukan pada ketinggian 1600 m dpl. Tanaman ini memerlukan tanah yang mengandung bahan organik tinggi. 

Kegunaan:
Latek yang diperoleh dari daun digunakan sebagai bahan kabel. Kabel yang dilapisi latek tersebut umumnya digunakan untuk sub marine, kabel bawah tanah. Sangat bagus karena tidak bersifat konduktif untuk listrik dan panas.   Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk kepentingan medis/pengobatan.  Kayu tanaman ini digunakan untuk membuat furniture.


CIANJUR


Samolo (Diospyros blancoi)
Nama lain: buah mentega, bisbul, mabolo
Famili: Ebenaceae
Sinonim : Diospyros discolor Willd, Diospyros philipensis (Desr.) Guerke

Deskripsi:
Tanaman ini termasuk pohon yang selalu hijau dengan tinggi anatara 7-32 m, dengan diameter pangkal batangnya 50-80 cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran 8-30 cm X 2,5-12 cm, ujungnya lancip, pangkal bundar, pinggirannya rata. Tanaman ini berdaun hijau mengkilap, tidak berbulu pada bagian atas, dan pada bagian bawah berbulu perak. Daun hijau berwarna pucat sampai merah jambu, dan tangkai daunnya memanjang hingga 1,7 cm. Tanaman ini berkelamin dua, bunga jantan tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, dan terdiri atas 3-7 kuntum, dan tangkai bunganya pendek. Daun kelopaknya berbentuk tabung dna bercuping 4, demikian juga daun mahkotanya. Bunga betina soliter dengan ukuran lebih besar dari bunga jantan. Buahnya bertipe buah buni, bulat atau bulat gepeng dnegan ukuran 5-12 cm X 8-10 cm, berbulu dan berwarna coklat kemerahan. Daging buahnya berwarna putih, keras, agak kering dan rasanya manis. Bijinya berjumlah sekitar 10 butir per buah. Pohon yang ditanam dari biji cenderung tegak, terkadang memiliki satu batang tanpa cabang. 

Ekologi: 
Tanaman ini berasal dari Filipina, dan saat ini telah menyebar di Asia Tenggara. Samolo ini banyak ditemukan di daerah beriklim muson, pada dataran rendah hingga menengah (0-800 m dpl).  Tanaman ini beradaptasi dengan berbagai tipe tanah.  Bisbul sangat tahan terhadap angin kencang. 

Kegunaan:
Buah bisbul dapat dimakan dalam keadaan segar jika telah matang. Rasanya agak manis, dan daging buahnya bisa juga digunakan untuk campuran rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya hitam, dan umumnya digunakan untuk kerajinan tangan atau untuk ditanam di pinggir jalan.


BANDUNG

Kina (Cinchonia ledgeriana)
Nama lain:
Famili:  Rubiaceae

Deskripsi :
Tanaman ini tergolong sebagai pohon dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 17 m. Daunnya duduk berhadap-hadapan, jorong, atau bulat telur, dengan ukuran yang cukup besar dan bertangkai agak pendek. Permukaan atas helai daun hijau, sedangkan permukaan bawahnya  lebih suram. Bunga berwarna coklat. Tanaman kina ini dapat diperbanyak dengan biji.

Ekologi :
Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan-hutan. Di Indonesia, penanamannya terbatas di daerah-daerah  pegunungan di Jawa Barat pada ketinggian sekitar 1000-1950 m dpl. 

Kegunaan :
Kulit kayu dikumpulkan dan dikeringkan untuk selanjutnya diolah untuk diambil alkaloidnya. Pada spesies ini, kadar alkaloid pada kulit kayu sangat tinggi dibandingkan spesies lainnya Cinchona pubescens, yaitu antara 5-8%, dengan kandungan quinie 3-13%. Tanaman kina sangat terkenal dalam dunia obat-obatan dan berguna untuk mengobati penyakit malaria.


BOGOR


Kemang (Mangifera kemanga Blume)
Nama lain: Palong
Famili: Anacardiacea
Sinonim: Mangifera polycarpa Griffith

Deskripsi:
Termasuk sebagai pohon yang besar dengan ketinggian antara 30-45 m, dengan diameter batang utama mencapai 50-120 cm. Tajuk dibentuk oleh cabang-cabang yang masif. Daun berbentuk jorong, atau bulat telur 7-30 cm X 3-10 cm, hijau medium, bersinar di bagian atas, dengan tangkai daun membesar. Bunga berbilangan lima, harum, daun mahkota linier, dengan 10 panjangnya, tidak  begitu lentik seperti bunga mangga lainnya.  Benangsari fertil 1, filamen 5 mm, berwarna putih pada bagian basal, dan ungu pada bagian pucuknya, cakram tidak begitu jelas.  Bakal buah bundar, coklat kemerahan, dengan tangkai bunga yang eksentrik memanjang hingga 8 mm, berwarna putih, dan menjadi violet setelah antesis.  Buah termasuk buah batu yang berbentuk bulat telur 12-20 cm x 6-12 cm. Kulit buah berwarna kekuningan, segar berserat, dan halus. Bila dibandingkan dengan M. caesia, kemang ini bunganya lebih sedikit, dan buahnya kering coklat kekuningan bila telah masak.

Ekologi:
Tanaman ini hanya terbatas pada dataran rendah tropis yang lembab, umumnya dibawah 400 m dpl. Tanaman ini memerlukan curah hujan yang terdistribusi sepanjang tahun.  

Kegunaan:
Buah kemang memang sudah sangat umum dibudidayakan di Jawa Barat.  Kemang dapat dimakan langsung jika telah masak atau digunakan untuk jus.  Buah yang belum masak dapat digunakan sebagai rujak dengan campuran buah yang lain.  Daun yang sangat muda digunakan sebagai lalap. 



TASIKMALAYA

Tanaman Mendong (Fimbristylis globulosa)
Nama lain: Daun tikar, Purun Tikus, Mansiang mancik
Famili: Cyperaceae

Deskripsi:
Termasuk ke dalam tanaman terna berlempeng, tingginya dapat mencapai 1,50 m, dengan daun-daun mengecil seludang tanpa gebeng. Tanaman ini termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Dalam 1 hingga 2 minggu, tanaman ini dapat bertunas dengan baik. Dengan pemeliharaan yang baik, tanaman ini dapat mencapai umur hingga tujuh tahun. Jika tanaman tumbuh dengan cepat, maka dalam 2 hingga 3 bulan, sudah dapat dipanen. Dalam 4-5 bulan, jumlah rumpun yang dihasilkan dapat mencapai 120 batang.

Ekologi:
Tanaman ini dapat tumbuh

Kegunaan:
Oleh masyarakat lokal, tanaman tersebut digunakan untuk membuat tikar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar