Minggu, 17 November 2013

PKN



BUDAYA POLITIK

A. Hakikat Budaya Politik

          1. Pengertian Budaya Politik
                   Gabriel Al Almond & Sidney Verba menggunakan istilah kebudayaan politik untuk mendeskripsikan orientasi politik dan sikap seseorang terhadap system politik dan bagian-bagiannya, serta sikap terhadap peranan diri sendiri dalam system tersebut. Kebudayaan politik suatu bangsa merupakan distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik di antara masyarakat bangsa tersebut.

B. Tipe-Tipe Budaya Politik

                   Grabiel Al Almond mengklasifasikan tipe budaya politik menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Budaya politik parochial terjadi jika frekuesi orientasi warga Negara terhadap keempat jenis objek politik adalah khusus seperti di atas mendekati nol. Frekuensi orientasi terhadap system sebagai objek umu, objek-objek input, objek-objek output, dan pribadi sebagai partisipan aktif mendekati nol, tidak terdapat peran-peran politik yang khusus dalam masyarakat, tidak mengharapkan apapun dari system politik.



2. Budaya politik subjek/kaula terjadi jika terdapan frekuensi orientasi yang tinggi terhadap system politik yang disferensiatif dan aspek output dari system itu. Namun, frekuensi orientasi terhadap objek-objek input berlaku secara khusus dan terhadap pribadi sebagai parisipan yang aktif, mendekati nol.  Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normatifdaripada kognitif.



3. Budaya politik partisipan adalah suatu kultur dimana anggota-anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap system sebagai keseluruhan terhadap struktur dan proses politik serta adminisratif, masyarakat yang partisipatif terhadap objek politik.



C. Tipe Budaya Politik yang Berkembang dalam Masyarakat Indonesia

                   Menurut Rusadi Kantaprawira budaya politik Indonesia bersifat parochial-kaula dan budaya politik partisipan. Di satu sisi masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan memikul tanggung jawab politiknya. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh isolasi dan kebudayaan luar, pengaruh penjajah, feodalisme, bapakisme, dan ikatan primordial. Budaya politik Indonesia merupakan mixed political culture yang diwarnai oleh besarnya pengaruh kebudayaan politik parochial-kaula.

D. Pentingnya Sosialisasi Perkembangan Budaya Politik

1. Pembentukan Parisipasi Politik dalam Masyarakat

          Gabriel Al Almond dan Sidney Verba berpendapat bahwa yang termasuk dalam partisipasi  politik adalah segala kegiatan politik yang dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan (self mention). Akan tetapi, ada pula yang berpendapat, baik yang sukarela maupun dengan paksaan termasuk dalam partisipasi politik. Hal ini dilandasi pada peristiwa politik yang terjadi di Negara-negara sedang berkembang, di mana suker sekali untuk membedakan antara kegiatan politik yang dilakukan secara sukarela dengan yang dipasksakan secara terselubung (Miriam, 1982).

2. Pembentukan Perilaku Politik yang Baik

          Hal ini dimaksudkan agar setiap warga memiliki perilaku politik yang santun, saling menghormati, menghargaikeberagaman, demokrasi, tahu akan hak dan kewajiban diri dengan orang lain, nasionalis, serta patuh pada aturan-aturan sosial. 

          a. Jenis-Jenis Perilaku Politik

1) Radikal
2) Liberal
3) Moderat
4) Status quo
5) Reaksioner
6) Konservasif

          b. Konsekuensi dari Sikap Politik

          Setiap orang bebas menentukan sikap politiknya. Dalam mewujudkan sebuah sikap politik, perilaku orang tersebut harus dilakukan dengan kesadaran tinggi didasarkan kepada pemikiran yang rasional dan objektif.

E. Peran Serta Budaya Politik Partisipan

                   1. Aktivitas partai politik
                   2. Perekrutan anggota partai politik
                   3. Pemberian suara dalam pemilihan umum
                   4. Diskusi politik
                   5. Demonstrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar